Map of the Republic of Indonesia

Whereas independence is the inalienable right of all nations, therefore, all colonialism must be abolished in this world as it is not in conformity with humanity and justice.

ONCE AND FOREVER

The Battle of Surabaya was fought between pro-independence Indonesian soldiers and militia against British and Dutch troops as a part of the Indonesian National Revolution.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Pesawat Buatan Indonesia

Bung Karno dalam pidato di Hari Penerbangan Nasional 9 April 1962 mengatakan : "…, tanah air kita adalah tanah air kepulauan, tanah air yang terdiri dari beribu-ribu pulau yang dipisahkan satu dari yang lain oleh samudra-samudra dan lautan-lautan. … tanah air kita ini adalah ditakdirkan oleh Allah SWT terletak antara dua benua dan dua samudra. Maka bangsa yang hidup di atas tanah air yang demikian itu hanyalah bisa menjadi satu bangsa yang kuat jikalau ia jaya bukan saja di lapangan komunikasi darat, tetapi juga di lapangan komunikasi laut dan di dalam abad 20 ini dan seterusnya di lapangan komunikasi udara."


Pada tahun 1938 atas permintaan LW. Walraven dan MV. Patist - perancang PK.KKH - dibuat lagi pesawat lebih kecil di bengkel Jl. Kebon Kawung, Bandung. 

Pesawat PK.KKH yang dibuat tahun 1937 di Bandung , di mana putera-putera Indonesia terlibat dalam proses pembuatannya. 

Selain itu juga pada tahun 1948 berhasil dibuat pesawat terbang bermotor dengan mempergunakan mesin motor Harley Davidson diberi tanda WEL-X hasil rancangan Wiweko Soepono dan kemudian dikenal dengan register RI-X. Era ini ditandai dengan munculnya berbagai club aeromodeling, yang menghasilkan perintis teknologi dirgantara, yaitu Nurtanio Pringgoadisurjo. 

 rancangan Wi-weko Soepono diberi tanda WEL-X yang dibuat pada tahun 1948, dengan menggunakan mesin Harley Davidson Kemudian kegiatan ini terhenti karena pecahnya pemberontakan Madiun dan agresi Belanda
   
pada 1 Agustus 1954 berhasil diterbangkan prototip "Si Kumbang", sebuah pesawat serba logam bertempat duduk tunggal yang dibuat sesuai dengan kondisi negara pada waktu itu. Pesawat ini dibuat tiga buah. 
SIKUMBANG NU-200
Pada 24 April 1957, Seksi Percobaan ditingkatkan menjadi Sub Depot Penyelidikan, Percobaan & Pembuatan berdasar Surat Keputusan Kepala Staf Angkatan Udara No. 68.
Setahun kemudian, 1958 berhasil diterbangkan prototip pesawat latih dasar "Belalang 89" yang ketika diproduksi menjadi Belalang 90. Pesawat yang diproduksi sebanyak lima unit ini dipergunakan untuk mendidik calon penerbang di Akademi Angkatan Udara dan Pusat Penerbangan Angkatan Darat. Di tahun yang sama berhasil diterbangkan pesawat oleh raga "Kunang 25". Filosofinya untuk menanamkan semangat kedirgantaraan sehingga diharapkan dapat mendorong generasi baru yang berminat terhadap pembuatan pesawat terbang.
BELALANG ERA NURTANIO

 KUNANG NU-25
 
UPAYA PENDIRIAN INDUSTRI PESAWAT TERBANG
          Sesuai dengan kemajuan-kemajuan yang telah dicapai dan untuk memungkinkan berkembang lebih pesat, dengan Keputusan Menteri/Kepala Staf Angkatan Udara No. 488, 1 Agustus 1960 dibentuk Lembaga Persiapan Industri Penerbangan/LAPIP. Lembaga yang diresmikan pada 16 Desember 1961 ini bertugas menyiapkan pembangunan industri penerbangan yang mampu memberikan dukungan bagi penerbangan di Indonesia. Mendukung tugas tersebut, pada tahun 1961 LAPIP mewakili pemerintah Indonesia dan CEKOP mewakili pemerintah Polandia mengadakan kontrak kerjasama untuk membangun pabrik pesawat terbang di Indonesia. Kontrak meliputi pembangunan pabrik , pelatihan karyawan serta produksi di bawah lisensi pesawat PZL-104 Wilga, lebih dikenal Gelatik. Pesawat yang diproduksi 44 unit ini kemudian digunakan untuk dukungan pertanian, angkut ringan dan aero club.

          Dalam kurun waktu yang hampir bersamaan, tahun 1965 melalui SK Presiden RI - Presiden Soekarno, didirikan Komando Pelaksana Proyek Industri Pesawat Terbang (KOPELAPIP) - yang intinya LAPIP - ; serta PN. Industri Pesawat Terbang Berdikari. Pada bulan Maret 1966, Nurtanio gugur ketika menjalankan pengujian terbang, sehingga untuk menghormati jasa beliau maka LAPIP menjadi LIPNUR/Lembaga Industri Penerbangan Nurtanio. Dalam perkembangan selanjutnya LIPNUR memproduksi pesawat terbang latih dasar LT-200, serta membangun bengkel after-sales-service, maintenance, repair & overhaul.

          Pada tahun 1962, berdasar SK Presiden RI - Presiden Soekarno, didirikan jurusan Teknik Penerbangan ITB sebagai bagian dari Bagian Mesin. Pelopor pendidikan tinggi Teknik Penerbangan adalah Oetarjo Diran dan Liem Keng Kie. Kedua tokoh ini adalah bagian dari program pengiriman siswa ke luar negeri (Eropa dan Amerika) oleh Pemerintah RI yang berlangsung sejak tahun 1951. Usaha-usaha mendirikan industri pesawat terbang memang sudah disiapkan sejak 1951, ketika sekelompok mahasiswa Indonesia dikirim ke Belanda untuk belajar konstruksi pesawat terbang dan kedirgantaraan di TH Delft atas perintah khusus Presiden RI pertama. Pengiriman ini berlangsung hingga tahun 1954. Dilanjutkan tahun 1954 - 1958 dikirim pula kelompok mahasiswa ke Jerman, dan antara tahun 1958 - 1962 ke Cekoslowakia dan Rusia.

          Perjalanan ini bertaut dengan didirikannya Lembaga Persiapan Industri Pesawat Terbang (LAPIP) pada 1960, pendirian bIdang Studi Teknik Penerbangan di ITB pada 1962, dibentuknya DEPANRI (Dewan Penerbangan dan Antariksa Republik Indonesia) pada 1963. Kemudian ditindaklanjuti dengan diadakannya proyek KOPELAPIP (Komando Pelaksana Persiapan Industri Pesawat Tebang) pada Maret 1965. Bekerjasama dengan Fokker, KOPELAPIP tak lain merupakan proyek pesawat terbang komersial. Sementara itu upaya-upaya lain untuk merintis industri pesawat terbang telah dilakukan pula oleh putera Indonesia - B.J. Habibie - di luar negeri sejak tahun 1960an sampai 1970an. Sebelum ia dipanggil pulang ke Indonesia untuk mendapat tugas yang lebih luas. Di tahun 1961, atas gagasan BJ. Habibie diselenggarakan Seminar Pembangunan I se Eropa di Praha, salah satu adalah dibentuk kelompok Penerbangan yang di ketuai BJ. Habibie.

GELATIK PZL-104
PZL-Okecie PZL-104 Gelatik-C



 Masi Inget gk klo Indonesia pernah bikin pesawat... untung ada Mr Habibie(bukan HabibiDXXX ) Ini Info Yang Bikin Kita Bangga!

CN-235 adalah pesawat angkut jarak sedang dengan dua mesin turbo-prop. Pesawat ini dikembangkan bersama-sama antara CASA di Spanyol and IPTN (sekarang PT Dirgantara Indonesia) sebagai pesawat terbang regional dan angkut militer. Versi militer CN-235 termasuk patroli maritim, surveillance dan angkut pasukan.

Pesawat Buatan Indo Di Pake Turki Man!

Desain dan Pengembangan

CN-235 diluncurkan sebagai kerjasama antara CASA dan IPTN. Kedua perusahaan ini membentuk perusahaan Airtech company untuk menjalankan program pembuatan CN-235. Desain dan produksi dibagi rata antara kedua perusahaan. Kerjasama hanya dilakukan pada versi 10 dan 100/110. Versi-versi berikutnya dikembangankan secara terpisah oleh masing-masing perusahaan.

Desain awal CN-235 dimulai pada Januari 1980, purnarupa pesawat terbang perdana pada 11 November 1983. Sertifikasi Spanyol dan Indonesia didapat pada tanggal 20 Juni 1986. Pesawat produksi terbang pertama pada 19 August 1986. FAA type approval didapat pada tanggal 3 Desemebr 1986 sebelum akhirnya terbang pertama untuk pembeli pesawat pada tanggal 1 Maret 1988.

Pada tahun 1995, CASA meluncurkan CN-235 yang diperpanjang, C-295

Penjaga Pantai Amerika Serikat / U.S. Coast Guard membeli CN-235 (diberi kode HC-144A) di bawah program pesawat maritim jarak sedang (MRSMPA).[1] Pesawat HC-144A pertama dikirim EADS CASA ke Lockheed Martin untuk dipasang alat-alat untuk misi maritim pada bulan December 2006.[2]

Pada bulan Agustus 2006, 3 CASA CN-235-10 masih terbang, dua dengan Safair dan satu Tiko Air, kedua-duanya di Afrika.[3] Asian Spirit juga mengoperasikan CN-235-220 di Filipina (informasi bulan June/July 2007).

Irish Air Corps mengoperasikan dua buah 2 CN-235 untuk patroli maritim.


CASA -CN-235-300

PT.Dirgantara Indonesia :

* CN-235-10 :
Versi produksi awal (diproduksi 15 buah oleh masing-masing perusahaan), menggunakan mesin GE CT7-7A
* CN-235-110 :
Secara umum sama dg seri 10 tetapi menggunakan mesin GE CT7-9C dalam nasel komposit baru ,mempunyai sistem kelistrikan, peringatan dan lingkungan yang lebih maju dibanding seri 100 milik CASA.
* CN-235-220 :
Versi Pengembangan. Pembentukan kembali struktur untuk bobot operasi yang lebih tinggi , pengambangan aerodinamik pada tepi depan sayap sayap dan kemudi belok, pengurangan panjang landasan yang dibutuhkan dan penambahan jarak tempuh dengan beban maksimum (MTOW=Maximum Take Off Weight)
* CN-235 MPA :
Versi Patroli Maritim, dilengkapi dengan sistem navigasi, komunikasi dan misi ( mulai mendekati fase operasional dan hadir dalam singapore airshow 2008 ).
* CN235-330 Phoenix :
Modifikasi dari seri 220, ditawarkan IPTN ( dengan avionik Honeywell baru, EW system ARL-2002 dan 16.800 kg MTOW ) kepada Royal Australian Air Force untuk Project Air 5190 tactical airlift requirement, tapi dibatalkan karena masalah keuangan pada tahun 1998


EADS CASA :

* CN-235-10 :
Versi produksi awal (diproduksi 15 buah oleh masing-masing perusahaan), menggunakan mesin GE CT7-7A
* CN-235-100 :
Secara umum sama dengan seri 10 tetapi menggunakan mesin GE CT7-9C dalam nasel komposit baru
* CN-235-200 :
Versi Pengembangan dengan pembentukan kembali struktur pesawat untuk bobot operasi yang lebih tinggi , pengambangan aerodinamik pada tepi depan sayap dan kemudi belok, pengurangan panjang landasan yang dibutuhkan serta penambahan jarak tempuh dengan beban maksimum
* CN-235-300 :
Modifikasi CASA pada seri 200,dengan avionik Honeywell. Kelebihan lain termasuk pengembangan sistem tekanan dan fasilitas instalasi opsional roda depan ganda.
* CN-235 ASW/ASuW/MPA :
Versi Maritim
* C-295 :
Versi dengan badan lebih panjang, beban 50% lebih banyak dan mesin baru PW127G.


CASA CN-235 Angkatan Udara Spanyol

Spesifikasi (CN-235-100/110)

Karakteristik Umum
Casa Cn 235
Casa CN 235

* Kru: 2(dua) pilots
* Kapasitas: sampai 45 penumpang
* Panjang: 21.40 m (70 ft 3 in)
* Bentang sayap: 25.81 m (84 ft 8 in)
* Tinggi: 8.18 m (26 ft 10 in)
* Area sayap: 59.1 m² (636 ft²)
* Berat Kosong: 9,800 kg (21,605 lb)
* Berat Isi: 15,500 kg (16,500 kg Military load) ( lb)
* Maksimum takeoff: 15,100 kg (33,290 lb)
* Tenaga Penggerak: 2× General Electric CT79C turboprops, 1,395 kW (1,850 bhp) each

Kemampuan

* Kecepatan Maksimum: 509 km/j (317 mpj)
* Jarak: 796 km (496 mil)
* Ketinggian Maks: m ( ft)
* Daya Menanjak: 542 m/min (1,780 ft/min)
* Beban Sayap Maks: kg/m² ( lb/ft²)
* Power/berat: kW/kg ( hp/lb)


CASA CN-235M-100 Angkatan Udara Maroko

Operator Militer

* Botswana Air Force
* Tentera Udara Diraja Brunei (1)
* Chilean Air Force
* Colombian Air Force
* Ecuadorian Air Force
* French Air Force
* Gabonese Air Force
* Irish Air Corps (2 x CN235MP)
* Tentera Udara Diraja Malaysia (8 x CN235-220)
* Moroccan Air Force
* Pakistan Air Force (4 x CN235-220)
* Panama
* Papua New Guinea
* Royal Saudi Air Force
* South African Air Force
* South Korean Air Force (20)
* Thai Air Force (10 dipesan dari IPTN/DI)
* TNI AU
* Turkish Air Force
* UAE Navy
* Bendera Amerika Serikat Amerika Serikat: U.S. Coast Guard sebagai HC-144A untuk program Medium Range Surveillance Maritime Patrol Aircraft (MRSMPA)



Militer

* Afrika Selatan: Angkatan Udara Afrika Selatan (1)
* Amerika Serikat: Penjaga Pantai Amerika Serikat (8 HC-144)
* Arab Emirat: Angkatan Laut Persatuan Emirat Arab
* Arab Saudi: Angkatan Udara Arab Saudi
* Botswana: Angkatan Udara Botswana
* Brunei: Angkatan Udara Brunei (1)
* Chile: Angkatan Darat Chile (4 CN-235-100) satu jatuh di Antartika
* Ekuador: Angkatan Udara Ekuador
* Gabon: Angkatan Udara Gabon
* Indonesia: Angkatan Udara Indonesia (mengoperasikan CN235-100M, CN235-220M, CN235MPA)
* Irlandia: Korp Udara Irlandia (2 CN235MP)
* Kolumbia: Angkatan Udara Kolumbia
* Korea Selatan: Angkatan Udara Korea Selatan (20)
* Malaysia: Angkatan Udara Malaysia (8 CN235-220)
* Maroko: Angkatan Udara Maroko (7)
* Pakistan: Angkatan Udara Pakistan (4 CN235-220)
* Panama: Angkatan Udara Panama
* Papua New Guinea: Angkatan Udara Papua New Guinea
* Perancis: Angkatan Udara Perancis (19 CN235-100, 18 ditingkatkan menjadi CN235-200).
* Spanyol: Angkatan Udara Spanyol (20)
* Turki: Angkatan Udara Turki (50 CN235-100M); Angkatan Laut Turki (6 CN-235 ASW/ASuW MPA); Penjaga Pantai Turki (3 CN-235 MPA)
* Venezuela: Angkatan Laut Venezuela (2 dipesan kemudian dibatalkan)
* Yordania: Angkatan Udara Yordania (2)

Pemerintah dan paramiliter

* Thailand: Polisi Thailand (1 CN235-300)

CN-235 Di Spanyol



CN-235 Di Dunia

10 Fakta Tentang PLN Yang Harus Anda Ketahui

Hanya satu kata menyikapi mota-matinya listrik yang melanda negara kita sekarang ini. Prihatin! Akhirnya bom waktu krisis listrik meledak juga. Dan hebatnya meledak di Ibukota negara kita, Jakarta. Tanpa bermaksud membela PLN dan tidak menaruh simpati dengan penderitaan anda yang kebetulan tinggal di Jakarta, sejatinya krisis listrik ini sudah lagu lama terjadi di luar pulau Jawa. Bahkan 11 tahun yang lalu, tahun 1998, saat pertama kali saya menjejakkan kaki di pulau Kalimantan, betapa krisis listrik sudah jauh dialami oleh saudara-saudara kita yang tinggal disana. Kita yang tinggal di pulau Jawa setidaknya masih sedikit lebih beruntung karena baru sekarang mengalami krisis listrik ini.

Beberapa waktu yang lalu saya sempat ada beberapa obrolan menarik di Facebook dengan kawan saya dari Balikpapan dan Surabaya terkait krisis listrik ini. Kawan sayayang dari Balikpapan menulis status yang menyatakan keprihatinannya tentang kondisi padamnya listrik yang sedang melanda Jakarta . Saya kemudian mengomentarinya. “Bukankah mati listrik sudah makanan sehari-hari di Kalimantan sejak dulu?” Komentar saya di dinding Facebook kawan saya tersebut. Kawan saya kemudian membalas: “Mungkin maksud PLN ini untuk azas pemerataan, Pak.” Dan kawan sayayang dari Surabaya kemudian nyeletuk, meledek kawan saya yang dari Balikpapan kalau kota Balikpapan itu bukan Indonesia. “Kok bisa daerah kaya minyak tapi miskin listrik?” ledeknya.

Itulah faktanya! Negara kita, siapapun tidak ada yang bisa memungkiri, negara yang sangat kaya dengan sumber daya alamnya tapi masih tetap miskin listrik sampai sekarang. Penetrasi pertumbuhan penduduk di negarakita ternyata tidak bisa diimbangi dengan ketersediaan daya listrik yang seharusnya melimpah disediakan oleh PLN, perusahaan pemasok listrik satu-satunya yang memonopoli penyediaan listrik di negara kita.

Saya tidak bermaksud turut menghujat PLN sebagaimana kebanyakan teman saya yang gemas dengan PLN sekarang ini tetapi saya hanya ingin sedikit share tentang beberapa fakta yang mungkin perlu anda tahu tentang PLN. Silahkan disimak fakta-fakta ini.

1. Terbakarnya Trafo

Peristiwa terbakarnya trafo di Gardu Induk (GI) Cawang, Jakarta, akhir September 2009 lalu sebenarnya bukan satu-satunya penyebab krisis listrik di Jakarta. Boleh saya sebut hanya sekedar pemicu meledaknya bom waktu saja. Karena jauh sebelum krisis daya listrik sekarang ini yang melanda Jakarta, sebenarnya defisit pasokan daya listrik sudah dialami PLN jauh beberapa tahun sebelumnya.

2. Pemberlakuan Dayamax Plus

Kalau mau flash back pada bulan Oktober tahun 2005 lalu, PLN waktu itu mengeluarkan kebijakan sepihak tentang Penghematan Pemakaian Tenaga Listrik Pada Waktu Beban Puncak (Peak Load) Pada Pelanggan Bisnis (B3), Industri (I2, I3, I4) dan Kantor Pemerintah Besar (P2) sesuai surat Penjelasan Edaran Direksi PT PLN (Persero) No: 0016.E/DIR/2005.Yang isinya intinya adalah menghimbau kepada semua pelanggan besar agar mengurangi pemakaian listriknya selama waktu beban puncak (WBP) pada pukul 18:00 s/d 22:00. Untuk pelangganyang bisa menekan dayanya dibawah 50% waktu beban puncak serta bisa menekan pemakaian KWH WBPnya dibawah 50% dari pemakaian WBP rata-rata 6 bulan terakhir akan mendapat Insentif, dan sebaliknya kalau tidakbisa menekan dibawah angka ketentuan tersebut akan mendapatkan Disinsentif (denda).

Usaha ini dilakukan oleh PLN antara lain adalah untuk menghindari jomplangnya peak pemakaian daya listrik pada waktu beban puncak jika dibanding LWBP (Luar Waktu Beban Puncak) dan mengerem laju defisit dayayang dialami PLN waktu itu. Dan sekarang, setelah empat tahun kemudian ternyata faktanya tetap tidak efektif untuk menghambat laju krisis dayayang mendera PLN selain hanya memberatkan sektor usaha atau industri yang mendapatkan tambahan beban biaya listrik sebesar antara 20% s/d 30% akibat pemberlakuan Dayamax Plus ini. Karena terus terang sangat mustahilbisa mengurangi daya atau pemakaian selama beban puncak jika daya kita memang tidak berlebih atau berusaha mengimbanginya dengan pemakaian genset.

3. Jual Rugi

Pada akhir tahun 2002 saya pernah menghadiri sebuah seminar sosialisasi TDL 2003 yang diselenggarakan oleh PLN yang dihadiri beberapa perwakilan perusahaan dan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) setempat di kota Malang. Dalam suatu session tanya jawab ada sebuah pertanyaan dari peserta seminar yang menanyakan tentang mengapa sambungan daya pada perumahan RS terpasang dengan daya sangat tinggi sampai 1.300 Watt padahal Rumah RS rata-rata dengan daya 450 Watt saja sudah cukup. Apa jawaban dari PLN waktu itu? Ini penjelasannya, karena pada pelanggan R1 (Rumah Tangga) dengan daya 450 W, PLN sebenarnya masih menjual rugi sementara pada daya diatas 1.300 W tarifnya sudah tarif bisnisyang harga jual listrik per-KWHnya sudah diatas harga pokoknya. Nah, ini penjelasan versi PLN mengapa PLN meski sebagai perusahaan satu-satunya yang memonopoli listrik di negara kita tapi tetap merugi, karena mereka mengklaim tarif TDL-nya masih dibawah harga pokoknya.

4. Korupsi PLN

Saya tidak mau ikut-ikutan menuduh kalau PLN katanya banyak korupsinya sehingga menyebabkan merugi. Karena menuduh tanpa bukti bisa dihukum dan masuk penjara.Tapi, mau diakui atau tidak, setidaknya inilah opini yang berkembang di masyarakat tentang PLN yang katanya terus merugi meski sudah mendapatkan subsidi dari pemerintah. Karena korupsi.

5. Losses PLN Tinggi

Menurut kawan saya di PLN, nilai Losses yang terjadi di PLN dalam pendistribusian listriknya ternyata cukup tinggi sampai mencapai 12%. Losses ini disamping karena rugi-rugi tegangan akibat arus listrikyang hilang selama proses distribusi jaringan, juga karena adanya beberapa pelanggan yang nakal mencuri listrik dan adanya beberapa lampu PJU (Penerangan Jalan Umum) liar tanpa meteran listrik alias mbantol langsung ke jaringan.

6. Wajib pakai Genset

Beberapa bulan yang lalu sebelum krisis listrik melanda Jakarta seperti sekarang ini, beberapa outlet perusahaan tempat saya bekerja di daerah Jateng dan Jogja dapat himbauan dari PLN agar menyalakan gensetnya seminggu sekali saat beban puncak,yang katanya untuk mengimbangi beban daya daerah Jateng yang mengalami defisit parah. Dan karena difisit ini, saya sempat membaca ulasan beberapa media, pasokan listrik Jateng membutuhkan supply daya dari pembangkit listrik dariJawa Timur.

7. Pemberlakuan Tarif Menyala

Meski sampai sekarang TDL (Tarif Dasar Listrik) yang berlaku masih menggunakan TDL 2003, TDL yang dibuat di era pemerintahan Presiden Megawati, tapi beberapa daerah di Jateng dan Jogja misalnya (saya kurang tahu untuk daerah lain) PLN mengeluarkan ketentuan tarif khusus, yaitu Tarif Menyala pada pelanggan R1 daya 450 W dan 900 W. Pada pola pentarifan di Tarif Menyala ini, PLN mengenakan tarif sedikit lebih mahal dari tarif R1 pada TDL 2003. Baca artikel saya disini kalau ingin melihat komparasinya.

8. Diskriminasi

Kalau saya mengamati di beberapa kota atau daerah, PLN memberlakukan diskriminasi untuk jadwal pemadaman dan respon perbaikan sewaktu terjadi gangguan pada lokasi-lokasi tertentu. Kalau lokasiyang merupakan kawasan kantor pemerintahan seperti kantor Walikota, Gubernur, kantor DPRD dan kantor Militer maka listrik akan jarang mati di kawasan tersebut. Kalau pun terjadi pemadaman biasanya tidak akan pernah lama PLN segera menyalakannya. Contoh saja kalau di Jogja adalah kawasan sekitar jalan Malioboro. Kalau di Solo adalah kawasan jalan Slamet Riyadi. Nah, jikaanda ingin aman dari pemadaman, tinggallah di daerah yang dekat dengan kawasan seperti yang saya utarakan tersebut.

9. Dua Sumber Penyulang

Satu lagi cara agar aman dari pemadaman adalah berlangganan listrik ke PLN pakai dua sumber penyulang sekaligus atau dua sumber GI yang berbeda. Dengan berlangganan pakai dua sumber GI maka bila terjadi pemadaman pada salah satu GI maka otomatis bisa switching ke GI yang satunya. Inilah yang banyak dilakukan perusahaan besar seperti Mal-mal dan industri agar aman dari pemadaman listrik, karena prakteknya PLN jarang melakukan pemadaman atau terjadi trouble langsung beberapa GI sekaligus, kecuali peristiwa langka beberapa tahunyang lalu saat terjadinya mati listrik se-Jawa Bali beberapa waktu yang lalu. Dan beberapa perusahaan seperti PT Sampoerna malah melakukan penarikan jaringan kabel tegangan menengah tersendiri langsung ke GI PLN agar aman dari pemadaman karena terpisah dengan jalur listrik umum sehinggabisa meminimalisir tingkat gangguan padamnya listrik.

10. Jualan tapi tidak menjual

PLN adalah salah satu perusahaan yang tidak menerapkan promosi marketing bahkan malah membuat persuasi yang bertentangan dengan teori marketing itu sendiri. PLN, memang kenyataannya perusahaan yang jual listrik tapi meski jualan PLN tidak berlaku sebagaimana perusahaan yang memang jualan dengan menggencarkan promosi agar pelanggannya melakukan pembelian sebanyak-banyaknya. PLN malah sebaliknya, menghimbau pelanggannya agar berhemat. Ini tentu bertentangan dengan teori marketing manapun yang berusaha menjual produknya sebanyak-banyaknya. Nah, ini tentu sisi baik dari PLN diantara sisi kekurangannya yang tentu harus kita akui juga.

Demikian beberapa fakta tentang PLN yang bisa saya rangkum dan share disini berdasarkan pengalaman dan pengetahuan saya. Semoga informasi ini bermanfaat. Jika ada yang terlewat silahkan anda tambahkan di kolom komentar, terima kasih.

Sumber : http://www.diptara.com/2009/11/10-fakta-tentang-pln-yang-perlu-anda.html


Nah kalian udah lihat kan, betapa kasihannya PLN... jd kalo ada mati lampu jangan ngomel dolo pikir dulu sebabnya.. ^^ jujur kadang kalo mati lampu jg saya merasa kesal.., cuma saya tau tidak sepenuhnya kesalahan PLN..., Kalo mati lampu saya jadi ga bisa masukin Artikel ^^! V pis..

Foto - Foto Jaman Hindia Belanda

Selasa, 8 Desember diterbitkan buku yang berisikan foto-foto terlarang yang dibuat di Hindia-Belanda - nama Indonesia di zaman kolonial - antara tahun 1945 hingga akhir 1949.



Foto-foto dilarang pemerintah Batavia, karena hanya mau memberikan gambaran yang positif tentang perang ketika itu. Foto tentara yang terluka tembakan, atau penduduk yang ditangkap dan diancam laras senapan, foto-foto yang boleh dibilang kontroversial, tidak pernah muncul di media Belanda. René Kok, Erik Somers dan Louis Zweers menggabungkan hampir 200 foto dalam buku mereka 'Perang Kolonial 1945-1949: Dari Hindia Belanda ke Indonesia. Radio Nederland berbincang dengan Erik Somers, salah satu penulisnya.

René Kok, Erik Somers dan Louis Zweers memang sudah lama menyelidiki berbagai arsip gambar dan juga fotografi mengenai Perang Dunia II. Selain itu mereka juga menyelidiki arsip-arsip foto di periode dekolonisasi Hindia-Belanda antara 1945 hingga 1949. Ketika itu banyak wartawan yang dipakai oleh pemerintah kolonial untuk membuat foto-foto perang. Para wartawan ini diwajibkan untuk menyerahkan semua foto yang dibuat kepada pemerintah Batavia untuk diseleksi, sebelum dikirim ke media di Belanda.

Disensor
Banyak foto yang tidak terseleksi karena dianggap mengandung unsur-unsur yang mengagetkan sehingga bisa meresahkan sanak keluarga serta penduduk Belanda. Foto serdadu yang terluka misalnya, atau tawanan perang, tidak pernah ditampilkan di media.

Sebenarnya periode 1945, setelah 17 Agustus dan 1949, dikenal dengan periode Bersiap, dan setelah itu dimulai aksi agresi I dan II oleh Belanda, dan berakhir dengan pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda 27 Desember 1949. Istilah Belanda 'Politionele Actie' memang sengaja tidak digunakan oleh ketiga penulis. Menurut mereka istilah ini digunakan pemerintah Belanda untuk membenarkan aksi di Indonesia yaitu mengembalikan ketenangan dan pemerintahan di Hindia-Belanda, dan digunakan untuk menutup-nutupi apa yang terjadi ketika itu.

Setelah menyelidiki ratusan foto yang ditemukan, ketiganya menyimpulkan, bahwa sejak hari pertama pasukan Belanda datang ke Indonesia, dimulailah periode perang, dalam hal ini perang kolonial.

Memang saat itu banyak foto yang beredar mengenai perang. Tujuan utama buku ini adalah menerangkan kepada rakyat Belanda, bahwa pemberitaan mengenai perang ketika itu, terutama foto, telah terlebih dulu diseleksi, disensor oleh pemerintah, dinas intel dan militer Belanda. Hanya diperlihatkan foto-foto yang sesuai dengan kebijakan pemerintah, kebanyakan foto-foto yang menutup-nutupi dan tidak memperlihatkan situasi yang sebenarnya. Jadi foto-foto yang tidak membuat khawatir sanak keluarga para militer di Belanda. Ketika itu ada 120.000 tentara Belanda dikirim ke Indonesia.

Keadaan sesungguhnya
Foto-foto yang diterbitkan sekarang, justru foto yang dilarang atau ditolak oleh badan sensor, tapi oleh karena satu dan lain hal masih tetap disimpan di berbagai badan arsip. Foto-foto ini menunjukkan gambaran lain tentang perang, kekerasan, teror dan lainnya, atau gambaran perang sesungguhnya.

Rakyat Belanda tidak boleh merasa khawatir akan nasib tentara, sanak keluarga mereka yang ditugaskan ke Hindia-Belanda. Itulah tujuan utama. Setiap bentuk keresahan, apalagi tentangan terhadap perang ini membawa dampak negatif bagi pemerintah dan pimpinan militer Belanda ketika itu. Termasuk foto-foto di mana penduduk Indonesia menyambut gembira pasukan Belanda yang ketika itu dianggap sebagai 'pembebas'.

Kebijakan yang sama juga digunakan pemerintah Amerika Serikat dalam perang Irak. Dan juga di Afghanistan. Foto-foto yang dipublikasi sebisa mungkin tidak membuat orang bereaksi negatif. Foto-foto yang dibuat fotografer embedded, dan dibuat berdasarkan permintaan pemerintah atau militer.

Foto-foto ini bertolak belakang dengan cerita para serdadu yang kemudian kembali ke Belanda. Setibanya di tanah air mereka merasa tidak dihargai, karena gambaran publik tentang perang itu sangat positif. Tidak ada kejahatan, kekerasan, teror atau aksi berdarah.

Selain itu Belanda juga perlahan-lahan harus menerima bahwa mereka kehilangan wilayah koloni dan dari awalnya perang ini sudah dianggap gagal. Satu hal yang sudah pasti tidak menimbulkan simpati publik.

Reaksi
Banyak reaksi diterima ketiga penulis, terutama dari kalangan veteran KNIL di Belanda. dan juga dari anak-anak mereka, generasi kedua setelah perang. Buku ini, dan terutama foto-foto tersebut menjelaskan mengapa ayah mereka tidak mau berbicara tentang perang. Atau justru bercerita banyak mengenai berbagai kekerasan yang terjadi di saat perang, menjelang akhir hayat mereka. Dengan kata lain buku ini menceritakan sisi negatif dari perang.

Koloniale Oorlog: 1945-1949
René Kok, Erik Somers, Louis Zweers
Penerbit Carrera
ISBN: 978 90 488 0320 0

Terbit mulai 8 Desember 2009

Seorang pemuda yang terluka diberi pertolongan medis oleh anggota brigade marinir Belanda


Operasi Quantico. Seorang serdadu marinir terlihat mengancam sekelompok warga Indonesia yang diintrogasi


Operasi Quantico. Seorang pemuda ditarik rambutnya agar keluar dari tempat persembunyian


Presiden Soekarno dan Ibu Fatmawati dielu-elukan oleh warga Indonesia, setelah berpidato di Yogyakarta, November 1949



sumber: http://haxims.blogspot.com/2009/12/foto-foto-terlarang-dari-hindia-belanda.htm