10. Jembatan Kutai Kartanegara (580 m)
Jembatan Kutai Kartanegara merupakan sarana penghubung antara Tenggarong Seberang, Tenggarong, Kutai Kartanegara. Dari Samarinda lama tempuh ± 30 Menit, sedangkan dari Balikppan ditempuh dengan ± 2 jam. Di Kota Tenggarong sebagai Ibukota Kabupaten Kutai Kartanegara, terdapat banyak pilihan objek wisata yang dapat dinikmati ataupun dikunjungi oleh wisatawan, diantaranya yaitu Jembatan Kutai Kartanegara, Jembatan ini merupakn sarana penghubung antara Tenggarong Seberang dengan Kota Tenggarong. Panjang jembatan adalah 580 Meter. Dibangun menyerupai Jembatan Golden Gate yang terdapat di San Fransisco.
Jembatan ini juga merupakan akses menuju Kota Samarinda ataupun sebaliknya yang dapat ditempuh hanya sekitar 30 menit. Setiap kendaraan beroda 4 (empat) yang lewat dikenakan retribusi sebesar Rp. 1.000,-. Melewati Jembatan Kutai Kartanegara ada pemandangan menarik yang dapat disaksikan, yaitu hamparan sebuah pulau kecil yang memisahkan Kota Tenggarong dan Kecamatan Tenggarong Seberang, yaitu Pulau Kumala, sebuagh pulau yang telah disulap menjadi Kawasan Wisata Rekreasi yang banyak diminati oleh wisatawan Nusantara karena merupakan kawasan rekreasi keluarga yang hampir mirip dengan Taman Mini Jaya Ancol di Jakarta.
Di kawasan Jembatan Kutai Kartanegara juga terdapat Jam Bentong yang merupakan sebuah Tugu yang terdapat taman-taman yang terlihat asri dan indah jika dilihat dari atas jembatan. Di dekat jembatan dinagun sarana olahraga panjat dinding sebanyak 2 buah. Kawasan ii setiap sorenya selalu dipenuhi oleh pengunjung yang dapat menikmati keindahan Jembatan Kutai Kartanegara serta memandang Pulau Kumala dari kejauhan.
Jembatan ini juga merupakan akses menuju Kota Samarinda ataupun sebaliknya yang dapat ditempuh hanya sekitar 30 menit. Setiap kendaraan beroda 4 (empat) yang lewat dikenakan retribusi sebesar Rp. 1.000,-. Melewati Jembatan Kutai Kartanegara ada pemandangan menarik yang dapat disaksikan, yaitu hamparan sebuah pulau kecil yang memisahkan Kota Tenggarong dan Kecamatan Tenggarong Seberang, yaitu Pulau Kumala, sebuagh pulau yang telah disulap menjadi Kawasan Wisata Rekreasi yang banyak diminati oleh wisatawan Nusantara karena merupakan kawasan rekreasi keluarga yang hampir mirip dengan Taman Mini Jaya Ancol di Jakarta.
Di kawasan Jembatan Kutai Kartanegara juga terdapat Jam Bentong yang merupakan sebuah Tugu yang terdapat taman-taman yang terlihat asri dan indah jika dilihat dari atas jembatan. Di dekat jembatan dinagun sarana olahraga panjat dinding sebanyak 2 buah. Kawasan ii setiap sorenya selalu dipenuhi oleh pengunjung yang dapat menikmati keindahan Jembatan Kutai Kartanegara serta memandang Pulau Kumala dari kejauhan.
9. Jembatan Kahayan (640 m)
Jembatan Kahayan adalah jembatan yang membelah Sungai Kahayan di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Indonesia. Jembatan ini memiliki panjang 640 meter dan lebar 9 meter, terdiri dari 12 bentang dengan bentang khusus sepanjang 150 meter pada alur pelayaran sungai.
Jembatan ini pertama kali dibangun pada tahun 1995 dan selesai dibangun pada tahun 2001, serta diresmikan oleh Presiden Megawati Soekarnoputri pada tanggal 13 Januari 2002. Jembatan Kahayan menghubungkan Palangkaraya dengan dengan kabupaten Barito Selatan dan tembus ke kabupaten Barito Utara.
8. Jembatan Tengku Fisabilillah / Jembatan Barelang
Jembatan Tengku Fisabilillah atau sering disebut Jembatan Barelang, jembatan yang menghubungkan pulau Batam dan Tonton. It peregangan untuk 642 meter dan merupakan jembatan yang paling populer dari semua, menjadi jembatan tinggal kabel dengan dua tiang tinggi 199 m yang nd span utama 350 m
Jembatan Barelang (singkatan dari BAtam, REmpang, dan gaLANG) adalah nama jembatan yang menghubungkan pulau-pulau yaitu Pulau Batam, Pulau Tonton, Pulau Nipah, Pulau Rempang, Pulau Galang dan Pulau Galang Baru. Masyarakat setempat menyebutnya "Jembatan Barelang", namun ada juga yang menyebutnya "Jembatan Habibie", karena beliau yang memprakarsai pembangunan jembatan itu untuk menfasilitasi ketiga pulau tersebut yang dirancang untuk dikembangkan menjadi wilayah industri di Kepulauan Riau. Ketiga pulau itu sekarang termasuk Provinsi Kepulauan Riau.
Keenam buah jembatan Barelang tersebut terdiri dari:
1.Jembatan Tengku Fisabilillah (jembatan I), jembatan yang terbesar
2.Jembatan Nara Singa (jembatan II)
3.Jembatan Raja Ali Haji (jembatan III)
4.Jembatan Sultan Zainal Abidin (jembatan IV)
5.Jembatan Tuanku Tambusai (jembatan V)
6.Jembatan Raja Kecik (jembatan VI)[1].
Jembatan Barelang dibuat untuk menghubungkan tiga pulau besar dan beberapa pulau kecil, yang termasuk dalam Provinsi Kepulauan Riau. Nama Barelang sendiri, merupakan akronim dari nama tiga pulau besar yang dihubungkan oleh jembatan ini, yakni Pulau Batam, Pulau Rempang, dan Pulau Galang. Jembatan sepanjang 2.264 m ini, terdiri dari rangkaian enam jembatan. Masing-masing diberi nama raja yang pernah berkuasa di Kerajaan Melayu Riau pada abad 15―18 M.
Keenam buah jembatan Barelang tersebut terdiri dari:
1.Jembatan Tengku Fisabilillah (jembatan I), jembatan yang terbesar
2.Jembatan Nara Singa (jembatan II)
3.Jembatan Raja Ali Haji (jembatan III)
4.Jembatan Sultan Zainal Abidin (jembatan IV)
5.Jembatan Tuanku Tambusai (jembatan V)
6.Jembatan Raja Kecik (jembatan VI)[1].
Jembatan Barelang dibuat untuk menghubungkan tiga pulau besar dan beberapa pulau kecil, yang termasuk dalam Provinsi Kepulauan Riau. Nama Barelang sendiri, merupakan akronim dari nama tiga pulau besar yang dihubungkan oleh jembatan ini, yakni Pulau Batam, Pulau Rempang, dan Pulau Galang. Jembatan sepanjang 2.264 m ini, terdiri dari rangkaian enam jembatan. Masing-masing diberi nama raja yang pernah berkuasa di Kerajaan Melayu Riau pada abad 15―18 M.
7. Jembatan Rumpiang (753 m)
Rumpiang adalah sebuah desa kecil di tepi sungai Barito. Tapi, sekarang juga Rumpiang nama untuk jembatan ukuran besar dengan panjang 753 m seberang sungai Barito. Jembatan dibangun untuk jalan pintas akses dari Banjarmasin ke Muarabahan. Sebelum ini, orang harus menyeberangi sungai dengan menggunakan jasa feri.
6.Jembatan Mahulu (789 m)
Mahakam Ulu (Mahulu) yang sedang dibangun jembatan penyeberangan sungai Mahakam. Sungai ini digunakan untuk jalan transportasi batubara. Jembatan ini adalah salah satu dari lima jembatan yang melintasi sungai Mahakam dan Martadipura, Kertanegara, Mahulu, Mahkota I, dan Mahkota II. Jembatan panjangnya 789 m dengan saluran utama adalah 200 m.
5. Jembatan Barito (1082 m)
Jembatan Barito merupakan jembatan yang membelah Sungai Barito di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Indonesia. Jembatan ini memiliki panjang 1.082 meter melintasi Sungai Barito lebar 800 meter dan pulau kecil (Pulau Bakut) 200 meter lebar. Jembatan terdiri dari jembatan utama 902 meter, dan pendekatan jembatan 180 meter, lebar 10,37 meter. Ketinggian ruang bebas jembatan utama 15-18 meter, sehingga bisa digunakan untuk lalu lintas air.
4.Jembatan Ampera (1.117 m)
Jembatan yang menyebar di atas Sungai Musi menjadi karakteristik utama kota Palembang. Jembatan Ampera memiliki panjang 1.117 meter dan tinggi dari menara 78m. Namun, fitur khusus jembatan ini yang dapat dibuka dan ditutup, mekanisme ini tidak lagi bekerja, sedangkan adalah fakta, itu adalah satu-satunya jembatan di Indonesia dengan terbuka dan mekanisme tertutup. Sekarang hanya sejarah. Jembatan harus ditinggikan saham tengah setiap kali ada setiap kapal berukuran besar, dengan ketinggian di atas sembilan meter, akan berlalu dengan cepat. Baik untuk pergi ke hilir dan juga yang pergi ke hulu.
3. Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah (1.196 m)
Tengku Agung Sultanah Latifah Jembatan yang terletak di ibukota Provinsi Riau, Kabupaten Siak peregangan yang indah dia sungai Siak. "Pria Sungai" adalah nama panggilan dari sungai ini di masa lalu.Jembatan ini dirancang untuk umur lebih dari 100 tahun telah dibangun melalui sistem cable stayed, dengan konstruksi modern. Jembatan Siak Tengku Agung atau The Sutanah Latifah Jembatan dirancang sejak tahun 2001 oleh tim ahli dari ITB. 1196 meter, trotoar lebar 16,95 meter yang mengapit sisi kanan dan kiri jembatan. Jembatan ketinggian mencapai 23 meter di Sungai Siak tingkat air whidth mencapai sekitar 300 meter. Di jembatan berdiri dua menara setinggi 80 meter masing-masing dilengkapi dengan dua lift untuk sampai ke puncak menara. Kedepan dua menara ini akan menjadi "bernilai" di sektor pariwisata karena lokasi akan dibangun kafe sehingga pengunjung dapat menikmati keindahan panorama Siak yang dilintasi sungai yang berkelok-kelok seperti naga.
2. Jembatan Pasupati (2.147 m)
Sebagai ikon terbaru Bandung, cable stayed Pasupati jembatan (2.147 meter, lebar 21,53 meter) mungkin cukup terkenal di kalangan orang-orang yang mengenal kota ini. Cerita-cerita di balik itu, bagaimanapun, mungkin tidak asing bagi orang-orang yang tinggal di luar Bandung.
1. Jembatan Suramadu (5.438 m)
The Suramadu Bridge, juga dikenal sebagai Jembatan Surabaya-Madura, adalah sebuah jembatan dengan tiga bagian kabel tetap dibangun antara Surabaya di pulau Jawa dan kota Bangkalan di Pulau Madura di Indonesia. Dibuka pada tanggal 10 Juni 2009. 5.438 meter yang merupakan jembatan terpanjang di Indonesia dan jembatan pertama untuk menyeberangi Selat Madura.